Makkah 6 Malam:
Hotel Makkah : Fairmont | Bintang *****
Makkah 6 Malam:
Hotel Madinah : Rove Hotel | Bintang *****
Paket
Paket Platinum Rp. 39.800.000
Nomor | Nama Jamaah | Form Titip Doa |
---|---|---|
1 | Masyhudah Ridwan Mursyid | Isi Form Titip Doa |
2 | Khoirunnisa Iwan Ridwan | Isi Form Titip Doa |
3 | Novi Indri Saputri | Isi Form Titip Doa |
Ibadah umroh merupakan ibadah ziarah ke kota Mekkah dengan melaksanakan beberapa amalan mulai dari niat/ ihram, tawaf, sa’i hingga diakhiri dengan memotong rambut.
Allah SWT menjadikan Ka’bah sebagai Baitullah menjadi tempat berkumpul seluruh umat Islam di seluruh dunia. Hal ini sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 125 yang memiliki arti:
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud” (QS. Al Baqarah: 125).
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
العمرةُ إلى العمرةِ كفَّارَةٌ لمَا بينَهمَا ، والحجُّ المبرورُ ليسَ لهُ جزاءٌ إلا الجنَّةُ
“Satu umrah hingga umrah berikutnya adalah penggugur dosa-dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur, tiada ganjaran bagi pelakunya melainkan surga” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Iringi umrah dengan haji atau sebaliknya, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An-Nasa’i no. 2629).
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
واختلف في المراد بالحج الأصغر، فالجمهور على أنه العمرة
“Para ulama berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan al hajj al ashghar (haji kecil). Jumhur ulama mengatakan bahwa maksudnya adalah umrah” (Fathul Bari, 8: 178).
Dalam ibadah haji atau umrah ada berbagai ibadah yang agung yang memiliki keutamaan-keutamaan. Di antaranya: mengucapkan talbiyah, thawaf di Ka’bah, sa’i, minum air zam-zam, shalat di Masjidil Haram, tahallul, dan ibadah-ibadah lainnya.
نَوَيْتُ اْلعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ‘Umrota wa achromtu bihā lillāhi ta’āla.
Artinya: Aku niat Umroh dengan berIhrom karena Allah Ta’ala.
Semua kegiatan pasti diawali dengan niat, termasuk ibadah umroh. Dalam ibadah umroh, niat ini diberi istilah ihram. Orang yang akan melakukan ibadah umroh menggunakan pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafazkan niat dari Miqat (titik awal memulai ibadah umroh).
Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. Tawaf yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Titik awal Thawaf ini dimulai dari Hajar Aswad dan dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad ketika melewatinya. Bila tidak memungkinkan untuk mengusap Hajar Aswad, jama’ah diperbolehkan dengan hanya memberi isyarat berupa lambaian tangan ke arah Hajar Aswad di batas start tawaf atau tanda lampu hijau atau pada tulisan “Tawaf Start Here”
Ketika melakukan Thawaf kita diperbolehkan pula untuk berdzikir maupun melafadzkan doa atau harapan yang dimiliki.
Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Rukun umroh yang satu ini dilakukan sebanyak tujuh kali. Tidak ada doa yang wajib dibacakan, sehingga dalam melakukan Sa’i diperbolehkan untuk memanjatkan doa yang diinginkan. Rangkaian ibadah Sa’i ini berasal dari kisah Siti Hajar ketika mencarikan minum bagi Ismail saat masih kecil. Istri nabi Ibrahim itu berlari bolak-balik mencari air dari sumber mata air yang kini dikenal dengan mata air zam-zam.
Rukun umroh yang berikutnya adalah Tahallul. Tahallul bermakna melepaskan diri dari larangan ihram seperti mencukur rambut atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai rambut.
Tahallul ini dilakukan di luar Masjidil Haram dekat Bukit Marwah. Setelah melakukan Tahallul, jama’ah bebas dari larangan ketika menunaikan ibadah umroh.
Hal-hal penting untuk diketahui calon jamaah Umroh adalah sebagai berikut :
Di Arab Saudi hanya terdapat dua musim, yakni panas dan dingin. Meski mirip dengan Indonesia, terdapat perbedaan dari segi kelembaban yang menyebabkan di Arab sangat jarang sekali hujan.
Dua kota yang tentunya disinggahi oleh para peziarah dari Indonesia adalah Makkah dan Madinah, yang memiliki sedikit perbedaan suhu karena letak geografisnya. Kalau kita sudah mengetahui suhu dan musim di sana, kita bisa menyesuaikan dan mengantisipasi dengan membawa perlengkapan untuk kenyamanan kita selama di Arab Saudi.
Perjalanan umroh banyak membutuhkan kekuatan fisik, seperti tawaf (keliling Kabah) sebanyak 7 kali dan sai (berlari kecil dari Safa ke Marwah) 7 kali. Jarak tempuh tawaf sangat bergantung pada kedekatan jemaah dengan Ka’bah yang menjadi pusat pengitaran, mulai dari 200 meter seputaran (1.400 meter untuk 7 putaran) dan semakin jauh dari Ka’bah semakin jauh jarak tempuh. Lalu, jarak antara Shafa ke Marwah sekitar 450 meter, sehingga perjalanan tujuh kali berjumlah kurang lebih 3,15 kilometer. Jadi, tawaf dan sai adalah perjalanan total minimal 4,55 kilometer ditempuh dengan jalan kaki.
Kemudian, selain beribadah di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi, biasanya ketika jamaah ke Tanah Suci juga sekaligus berziarah ke tempat lainnya yang terletak di kota berbeda, seperti Masjid Al Aqsha dan Gunung Jabal Nur. Oleh sebab itu, kesehatan fisik sangat penting saat kita berada di Tanah Suci.
Kalau kita sudah mengetahui gambaran kondisi suhu, musim di Tanah Suci, kita bisa mengantisipasi dengan membawa keperluan pribadi seperti obat-obatan, perawatan tubuh dan pakaian yang sesuai. Kalau kita tidak terbiasa dingin dan gampang masuk angin terutama di malam hari, kita bisa membawa minyak angin atau jamu penghangat tubuh.
Kemudian, karena keadaan udara di Arab yang kering, jemaah terutama yang wanita perlu membawa lotion untuk menjaga kelembaban kulit. Selain itu, untuk wanita harus menggunakan pakaian sopan dan tertutup. Masker penutup wajah diperlukan untuk menjaga pernapasan terutama saat bepergian ke luar saat ada angin kencang yang bisa membawa pasir.
Terdapat sejumlah aturan terkait kesopanan di negara Islam ini, yang terangkum dalam Piagam Kesopanan Umum (Public Decorum Charter). Secara umum seperti dikutip dari visitsaudi.com, semua orang harus berpakaian sopan dan wanita harus menutupi bahu dan lutut di tempat publik. Di tempat umum, orang juga tidak boleh bermesraan serta menggunakan bahasa kasar atau menunjukkan gaya tubuh yang tidak sopan.
Selain itu, tidak diperbolehkan membawa, membeli dan mengkonsumsi minuman beralkohol di Arab. Tidak diperkenankan juga melakukan tindakan yang menunjukkan kebencian, rasisme, diskriminasi, dan perilaku tidak senonoh termasuk kekerasan seksual. Pelanggar aturan kesopanan ini akan terkena denda mulai dari SAR50 hingga SAR6.000 (Rp180.000 hingga Rp2,25 juta).
Ada beberapa kebiasaan baik orang-orang asli Arab. Salah satunya adalah ketika azan berkumandang, semua orang pasti langsung meninggalkan aktivitas atau pekerjaannya dan pergi untuk shalat berjamaah di masjid. Jadi, tidak heran bila pedagang di pasar meninggalkan begitu saja barang dagangan ketika mendengar panggilan shalat.
Contoh lain, orang Arab terbiasa bersuara keras dalam mengekspresikan kekuatan dan ketulusan. Namun, hal ini jangan disalahartikan bahwa mereka gampang marah, hanya saja memang kebiasaan mereka seperti itu. Sebaliknya, wanita tidak perlu tersenyum untuk menunjukkan kesopanan karena bisa ditafsirkan sebagai menggoda dalam budaya Arab.
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, calon jemaah sangat disarankan untuk mengikuti manasik atau peragaan pelaksanaan ibadah yang diselenggarakan oleh biro perjalanan. Dalam manasik, kita bisa belajar praktik ritual dengan kondisi mirip di Tanah Suci dan menanyakan hal yang belum kita mengerti kepada pembimbing umroh.
Selain tiket pesawat, hotel dan fasilitas yang sudah ditanggung oleh travel, jamaah hendaknya mempersiapkan biaya-biaya yang diperlukan untuk keperluan pribadi seperti biaya untuk pembelian oleh-oleh, kuliner di luar travel dan lain-lain.
Ingin mendapatkan segala tentang info terkini #UmrahBerjamaah Silahkan klik Ikuti Umrah Berjamaah dibawah ini